Mengumpulkan cerita terserak
 
Begitu pulang dari RS. Karyadi niatnya lansung ke agen bis Nusantara buat beli tiket ke Purwokerto. Nyobain jadi orang gaul dikit. Begitu nyampe agen... eh, tiketnya abis. Terpaksa ikut bis ekonomi lagi kalo kayak begini T.T (nggak bakat jadi orang kaya :hammer)
Nah, lagi asikasiknya berbenah ada yang telpon minta ditemenin pergi ke Purwokertonya. Mungkin ilmu peletnya kuat banget sampai aku mau aja di suruh pergi ke Pemalang dulu. Kali ini pakenya bis ber-AC dari PO. Coyo jurusan Semarang - Cirebon. Konfigurasi seat 2-2 sebelah kiri 9 pasang dan sebelah kanan 10 pasang, AC kenceng tapi kurang adem, suspensi terlalu empuk dan sopir kalem... (malah review bis!)
Entah bagaimana caranya aku turun di perempatan yang ramai bis dan truk tronton. Aku disuruh naik becak ke alunalun. Entah alun-alun yang sama dengan ingatanku 5 tahun yang lalu atau bukan. Yang jelas kala itu judulnya Lost In Pekalongan. /omg

Sms dari temanku masuk pukul 7.30pm ' lapor keretaku belum berangkat' :hammer: Aku kira dia sudah sampai cirebon atau lebih dekat lagi dengan Pemalang, ternyata... Oh, sungguh tragis nasibku T.T Batang demi batang rokok sudah aku habiskan untuk menemani diriku yang malang ini mengunggu jemputan kawanku yang ternyata masih berada di jakarta (*sigh)
Aku harus kuat. Aku harus tabah. Dan yang terpenting aku harus makan (lho?) Pertaman nyobain muterin alunalun. Lihat orang jualan kaset bekas. Iseng nanya ada kaset Opera Band? Ada kaset Plastik? Ternyata nggak ada semua (untung cuman iseng). Begitu beranjak dari lapak kaset hujan mulai turun. Aku merapat ke penjual mie ayam, aku pesan 1 porsi mie dan 1 gelas es teh (masih wajar). Satu dua jam hujan pun belum juga reda. Kawan pun tak kunjung datang. Aku tertidur di emper hypermart.
Pukul 03.40am kawanku menjemput. Naik ojek (brrrrr!) dan begitu masuk rumah tanpa basa basi tidur di kamar atas (muka bantal!) Paginya aku bangun jam 7.30am, rekor setelah perjalanan yang melelahkeun :p Kami bersiap, sarapan lalu berpamitan dengan orang tua dan berangkaaaaaaaaat!

Picture
Baturraden
Masih sama saat aku di sini beberapa tahun yang lalu. Sunyi dan dingin.
Kebersamaan ini seperti membuat dingin udara di Baturraden tidak begitu terasa. Semua obrolan menjadi hangat karena ada kalian, kawan. Bercerita kenangan, kesedihan, kekonyolan dan kesenangan kala muda. Kini cerita berganti tentang masa depan. Masa depan yang terus saja kalian bangun. Doaku semoga kesuksesan selalu menjadi sahabat terbaikmu, amin.
*tapi tahukah kau? Hatiku masih sedingin udara kala itu.
Kami menginap di Villa Palawi, dekat pintu gerbang Bumi Perkemahan Baturraden. Tidak begitu besar memang, tapi cukup untuk menyatukan kita dalam dinginnya udara (*tsaaah) Suasana riun langsung memenuhi ruangan. Semua melepaskan rindu pada sahabat lama. Bertukar cerita pangalaman lama.
Sebagian yang lain langsung menyambar makanan kecil yang sudah ada (*podho kaliren :)) Sebagian yang lain langsung beraksi dengan kameranya, candid sana candid sini :hammer
Acara sore hingga malam diisi dengan ramah tamah, acoustic time dan orjen tunggal :hammer:hammer:hammer lagunya pun dangdut, mantap! Setelah menuju acara bebas mereka memisahkan diri, ada yang pergi tidur, keluyuran di kota, bakar jagung sampai nungguin api unggun mati (yang terakhir lebayication).
Siangnya, banyak yang bangun kesiangan. Foto sun rise sambil menghabiskan berbatang rokok dan segelas kopi, sungguh nikmat. Aku ikut rombongan futsal. Lumayan capek (langsung kurus).
Begitu aku pulang ke Villa langsung mandi. Sialnya, aku ketinggalan acara foto bareng artis KCB di depan villa :hammer

Picture
sugarhoneyicetea
10/10/2010 07:19:29 pm

love ur quote --> nggak bakat jadi orang kaya **:D

Thx God....ga ada kaset Opera n Plastik *phew...

Kaliren artinya kelaparan ok ? *kelaparan...kelaparan..ok sudah inget :D

Reply
10/22/2010 06:12:28 pm

pantesan rak ono neng foto...

Reply



Leave a Reply.

    Picture
    Saya hanyalah seorang manusia biasa yang hanya saja kadang tidak jelas keberadaannya.

    Archives

    October 2010
    June 2010